http://smansakaa.blogspot.com/2014/02/sejarah-kemerdekaan-indonesia-bangsa.html
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Inilah kalimat bijak yang sering kita dengar apabila membahas sejarah. Tak hanya itu, Bung Karno juga punya slogan “Jas Merah”, jangan sekali sekali melupakan sejarah. Apakah peringatan-peringatan ini tertanam pada setiap anak bangsa di Indonesia? Apakah kita masih ingat bagaimana perjuangan sejarah bangsa kita? Saya sebagai anak bangsa coba me”refresh” ulang ingatan mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan
Indonesia lahir atas nama penindasan yang dilakukan bangsa asing
terhadap Indonesia. Dari Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan
Jepang. Perjuangan telah dimulai ketika bangsa ini belum terbentuk.
Diantaranya perjuangan dari kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia
dulunya. Salah satunya kerajaan Demak yang melawan Portugis, Fatahillah
sebagai salah satu tokohnya. Ketika kerajaan telah melemah, maka
muncullah perlawanan-perlawanan daerah.
Pahlawan-pahlawan
daerah tersebar dari ujung barat sampai timur Indonesia. Mulai dari
aceh Cut Nyak Dien, Sisinga Maharaja, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran
Diponogoro, Sultan Hasanuddin, sampai Pattimura. Perjuangan ini
mengorbankan jutaan nyawa dan harta untuk mengusir para penjajah.
Meskipun tak berhasil sepenuhnya, perjuangan ini telah membuat Belanda
kerepotan dalam segi militer dan pendanaan.
Setelah
era perjuangan fisik, Indonesia memasuki era perjuangan pergerakan atau
perjuangan politik. Cara ini tak lagi mengandalkan perang sebagai
sarana tempur tapi lebih kepada pemikiran. Ini dimulai dengan lahirnya
organisasi “Boedi Oetomo” oleh para cendikiawan dari “Stovia”, sekolah
kedokteran di Batavia. Melalui organisasi inilah dibuat semacam
propaganda dan pengaruh untuk meruntuhkan Belanda.
Setelahnya
lahir berbagai organisasi kemasyarakatan, diantaranya Serikat Dagang
Islam yang kemudian menjadi Serikat Islam. Peran organisasi ini
sebenarnya sangat vital karena dalam waktu singkat telah memiliki banyak
cabang di berbagai daerah. Dengan basis pedagang yang ada di seluruh
Indonesia, organisasi ini cepat menjalar. Perdagangan menjadi salah satu
wadah bagi mereka untuk berkumpul dan menjaring ide dalam pemerdekaan
Indonesia. Para penjajahpun seperti keco;ongan oleh para pedagang ini,
dan dengan taktik keji Belanda terus mencoba memutus mata rantai ini.
Organisasi yang
sebenarnya juga mempunyai peran dalam kemerdekaan adalah Komunis
Indonesia sebelum menjadi partai. Meskipun sejarah formal kita berusaha
menghilangkan peran komunis ini. Organisasi Komunis seperti “Murba” yang
salah satu tokohnya adalah Tan Malaka berhasil menjaring kekuatan para
petani untuk membangkitkan semangat melawan penjajah. Ideologi anti
kemapanan ini dirasa cocok dan langsung tumbuh subur di kalangan rakyat
kelas bawah. Contoh perjuangan yang dilakukan organisasi ini adalah
ketika mereka melakukan perlawanan pada Belanda di daerah Silungkang,
Sumatera Barat pada sekitar 1920an.
0 komentar:
Posting Komentar